Monday, October 29, 2012

Program Sahabat Lokananta. "Mari Kita Mencintai Musik Indonesia Dari Titik Nol!"




HARI     : MINGGU, 28 OKTOBER 2012
JAM      : 17:00 - SELESAI
TEMPAT : LOKANANTA, JL. AHMAD YANI 387, SOLO

Lokananta sebagai perusahaan rekaman pertama milik pemerintah RI sangat penting artinya bagi musisi Indonesia. Dapat dikatakan Lokananta adalah ground zero musik Indonesia. Musisi - musisi legendaris tercatat pernah merekam karya - karya masterpiece mereka di sana, sebut saja Gesang, Titik Puspa, Waldjinah dan masih banyak lagi. Namun seiring waktu, tak ada lagi cerita - cerita tentang kejayaan Lokananta. Sebagai sebuah tempat bersejarah bagi musik Indonesia, keadaan Lokananta saat ini sangat menyedihkan, 30 persen koleksi berharga yang tersimpan disana tidak terawat dan rusak. Beberapa koleksi dijual secara terpaksa kepada kolektor untuk biaya operasional. Indonesia akan kehilangan rantai informasi mengenai sejarah musik dan budaya Indonesia jika Lokananta tidak segera diselamatkan.
Sekilas Tentang Lokananta
Lokananta adalah sebuah perusahaan rekaman musik   milik pemerintah pertama yang terletak di Jl. Ahmad Yani Solo . Nama Lokananta menurut bahasa Sansekerta adalah nama suatu gamelan dewa di kahyangan yang berbunyi sendiri. Dari nama itu kemudian diadopsi untuk perusahaan rekaman pertama milik pemerintah RI sejak tanggal 29 Oktober 1956. Sejak tahun 2000 Lokananta dinyatakan pailit dan tahun 2004 bergabung dengan  Perum Percetakan Negara.




Tentang Program Sahabat Lokananta
Program ini dimulai dengan semangat kesetiakawanan dari para pecinta musik Indonesia seluruh Nusantara, terutama yang menaruh perhatian akan keberadaan Lokananta. Siapa lagi yang akan peduli kondisi dari arsip dan dokumentasi musik Indonesia kalau bukan sahabat yang mencintai musik.
Untuk itu para Sahabat Lokananta di Solo dan Jakarta berinisiatif untuk menggelar program Sahabat Lokananta pada hari Minggu, 28 Oktober 2012 di Lokananta, Jl. Ahmad Yani 387, Solo untuk menyebarkan awareness tentang Lokananta dan upaya yang dapat ditempuh bersama.
Acara ini akan diawali dengan mendengarkan musik dari piringan hitam koleksi Lokananta, dilanjutkan diskusi musik yang menghadirkan Wendi Putranto dari Rolling Stone Indonesia dan tokoh Lokananta. Selepas diskusi, akan ada penampilan istimewa dari White Shoes and The Couples Company dan musisi - musisi keroncong senior yang pernah merasakan rekaman di Lokananta dan akan mengiringi penyanyi keroncong kota Solo, Endah Laras.








Tanggal 28

Lokananta Studio:

  1. Diskusi musik bersama pihak Lokananta, musisi Solo, Wendi Putranto dan David Tarigan tentang rencana untuk Lokananta
  2. Pemutaran video teaser dokumenter #sahabatlokananta
  3. Pemutaran vinyl Lokananta
  4. Live perform White Shoes and the Couples Company
  5. Live Perform Endah Laras dan musisi legendaris keroncong asli Solo
Tanggal 29

Borneo, Jakarta:

- pemutaran video teaser dokumenter #sahabatlokananta
- pemutaran vinyl Lokananta
- Live perform: Endah n Rhesa, TOR, Gugun Blues Shelter, The Upstair, Karon n Roll
- Penggalangan Dana

Tanggal 29: Pemutaran video dokumenter di 12 kota Indonesia
Magelang, Klaten, purwokerto, Bandung, Medan, Semarang, Jogjakarta, Ambon, Cirebon, Tasikmalaya, Pontianak, Makasar.

Tanggal 29: Wawancara langsung tentang lokananta di FBI FM Bali
Link video teaser film dokumenter #Sahabatlokananta: Sahabat Lokananta

Diharapkan, program ini nantinya dapat membuat anak - anak muda semakin mengenal dan peduli pada Lokananta serta bisa menjadi komunitas guyub yang melakukan berbagai aktivitas positif secara rutin.
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi :
Adia Prabowo
08974605001
adia311@gmail.com
Mari Kita Mencintai Musik Indonesia Dari Titik Nol!
 
Video teaser film dokumenter #Sahabatlokananta: http://vimeo.com/52278783
 
GLENN FREDLY & THE BAKUUCAKAR - LIVE FROM LOKANANTA (TEASER)

 



Saturday, October 13, 2012

Sebuah Harapan Berjudul “NOAH”



“Seperti Seharusnya”, title debut album NOAH reinkarnasi dari band popular Indonesia favorit Saya saat SMP setelah Sheila On 7; Peterpan. Entah mengapa Saya terdorong untuk menulis opini ini setelah beberapa kali mendengarkan dengan seksama album ini tanpa mengesampingkan single ‘Separuh Aku’ yang lebih dulu disebar. Karena membaca kicauan teman Saya dari Bandung yang ditujukan kepada Saya, dengan keras kepalanya mengutarakan bahwa merasakan nyawa ‘Valkyrie Missile’-nya Angel & Airwave di track pertama ‘Raja Negeriku’ membuat Saya gemetar penasaran dengan materi baru eks-Peterpan dalam album ini. Apa yang akan terjadi pada Peterpan setelah Ariel keluar dari penjara? Sesosok replika Liam Gallagher dari Bandung bersuara emas telah kembali. Segerombolan pleton bernuansa britpop ini merubah namanya untuk mulai mengadu peruntungan di industri musik Indonesia. Tanpa butuh waktu yang terlalu lama, dengan rilisnya album tersebut, NOAH telah memberi penyegaran kepada musik popular Indonesia yang Saya rasa telah terlalu lama mati suri ditelan riuhnya boyband dan girlband bermodal tampang dengan gerakan senam poco-poconya.

Girlband Indonesia


Ariel "NOAH"
Selain kehilangan Peterpan terdahulu, entah karena jarangnya Saya mantengin televisi atau mereka yang disibukkan dengan jadwal off-air, Saya juga merasa kehilangan Gigi, Sheila On 7 hingga Alexa, band-band popular bagus yang biasanya membuat gaduh suasana lewat acara musik pagi. Jika pada 2010 musik televisi Indonesia di dominasi oleh band-band melayu dan tahun 2011 hingga akan berakhirnya 2012 ini sangat dikuasai oleh boyband dan girlband. Saya yakin dengan hadirnya NOAH, akan membawa pengaruh besar bagi kebangkitan musik popular Indonesia kedepannya.


Sebagai contoh kebangkitan tersebut, tanpa menutup mata, sebagai pergerakan perlawanan terhadap budaya baku, ada sebuah stasiun televisi yang kembali menghadirkan program acara cutting-edge “Radio Show” yang memfasilitasi band-band bagus dan hebat dari Indonesia untuk spreading their own creativity message melalui media yang lebih luas yaitu televisi. Dan semoga tidak ada yang lupa, beberapa waktu yang lalu semua mata penikmat musik di seluruh Indonesia tertuju pada sebuah stasiun televisi swasta yang secara langsung menyiarkan konser sehari keliling dunianya NOAH adalah bukti awal NOAH berhasil merebut pasar musik popular Indonesia. Seperti judul besar konser mereka, “They was born to make history.” Dan itu nyata.

Flyer NOAH Konser Sehari Keliling Dunia

Melalui NOAH Saya berharap pembodohan publik melalui musik di televisi Indonesia akan berakhir, berharap tidak ada lagi yang akan mengajari kebohongan kepada anak-anak Indonesia yang sedang membangun kreativitasnya dengan bernyanyi menggunakan microfon mati dan lain sebagainya. Menyontek semangat dalam lagu ‘Raja Negeriku’,  “Bangkitlah musik popular yang cerdas di Indonesia!”. 


Oleh Anang Sigit

Friday, October 12, 2012

HARD TO KILL - AMARAH JIWA, "Metal Agresif Yang Menguras Tenaga"



FIRECATZ RECORDS PROUDLY PRESENT
:: HARDTOKILL second album "AMARAH JIWA" ::

Setelah menjalani proses yang cukup panjang, akhirnya tepat tanggal 25 Juni 2012 album penuh kedua kami Amarah Jiwa rilis dibawah bendera Firecatz dan akan didistribusikan secara nasional oleh Demajors. Sengaja album ini kami beri titel AMARAH JIWA, karena dalam proses pengerjaannya begitu banyak cobaan serta hambatan yang cukup menguras tenaga, pikiran, emosi dan tentu saja finansial. Namun, seluruh emosi tersebut berhasil kami leburkan kedalam musik metal yang agresif.



Di awal proses kami mengerjakan album ini, vokalis serta pendiri band ini memutuskan untuk mengundurkan diri dari band ini. Namun kondisi tersebut tidak membuat kami menyerah di medan perang. Disela-sela proses rekaman, kami juga mengaudisi beberapa teman untuk mengisi kekosongan pada lini vokal. Sehingga akhirnya pilihan jatuh kepada Agung Sedayu (Dayu Noiser) yang saat ini masih aktif di sebuah band grindcore bernama ROT.

Selain itu juga kami terus menjalankan beberapa proses kreativitas, seperti desain dan layout packaging album. Di album ini kami mencoba memvisualisasikan isi maupun tema lirik kami kedalam bentuk ilustrasi foto yang berhasil di terjemahkan oleh keniman pinggiran timur kota Jakarta Wahyu Miswanto (Pulau Debu) & Syaif Rasyid (Imajivisual).



Dalam proses kreatif album rekaman ini, kami juga dibantu oleh beberapa rekan kami seperti Drop Dead Fred (Morfem/Nervous Breakdown/Unmistake) dan Comrade Lucky yang mengisi part vocal di lagu “Amarah Jiwa” dan juga Andre Tiranda (Siksa Kubur) yang mengisi lead gitar di lagu “Sampai Jumpa di Neraka”.  Selain itu juga di album kedua kami, kami meng-cover satu lagu dari sebuah band metal-core legendaris asal timur Jakarta Revitol  yang berjudul “Fight For The Truth”. Sengaja di album ini kami memilih Revitol, sebagai penghormatan kepada Yopie drummer mereka yang telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya.


Amarah Jiwa merupakan album penuh kedua kami, album perdana kami The Agony rilis di akhir 2006. Secara musikalitas tentu saja ada perubahan yang cukup signifikan. Hal ini dipengaruhi oleh semakin terbukanya arus informasi bagi kami untuk menikmati berbagai jenis musik. Perpaduan antara metal, hard core dan death metal menjadikan album ini sedikit berbeda dengan typical band metal yang ada saat ini.
Dengar dan rasakan agresifitas dari 11 track di album “Amarah Jiwa” yang merupakan luapan emosi dari kelima pemuda yang menjalankan aktivitasnya sebagai anak manusia yang berjibaku di kerasnya ibu kota. Kelima pemuda tersebut terdiri dari Agung Sedayu, Shandy Yudha, Rachmat Abdillah, Ahmad Dj, KD Gitta Adi Dharma.


Booking management dan contact:
Firecatz Management:
Jl. Raya pondok gede No. 21 lt, 2. Phone : 021-92093380
c/o: Mametz:
Jl. Raya Malaka No. 56 RT. 004/06 Duren Sawit Jakarta Timur
Phone: 08569009230-0811132017
@hardtokillmetal
www.facebook.com/hardtokillmetal

Download & Listen Single AMARAH JIWA here.

Wednesday, October 10, 2012

SHARING IS CARING, "Keindahan Serta Kata-kata Sakti yang Selalu Mengiringi Aktifitas Manusia-manusia yang tak Menyadarinya"



JOGJAKARTA ZINE ATTACK 2012 at Lir Shop : SHARING IS CARING !!!

‘Sharing is Caring’, satu kalimat gabungan dari tiga kata yang apabila disatukan keberadaan dari tiga kata tersebut akan menjadi satu susunan kalimat pendek namun memiliki makna yang amat mendalam dan penuh arti. Keberadaan dari susunan kalimat tersebut, dapat kita selalu sertakan dalam aktifitas apapun, maksudnya adalah kegiatan dengan kategori apapun. Mau bersekolah, nongkrong, diskusi, bahkan dalam event musik kecil-kecilan sekalipun. Dimana ketika kita berada dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan tersebut, perwujudan dari kata Share dan Care akan selalu terlontarkan, terlaksanakan, dan teramini walaupun kita tak menyadarinya. Share dan Care telah menjadi sebuah pagar dalam tiap aktifitas yang kita jalani, sebagai kata kerja keberadaan dari Share dan Care sendiri telah merasuki pundi-pundi substansial dan rotasi dari aktifitas-aktifitas yang kita lakukan, mau individu ataupun berkelompok. Belum ada rangkaian penjelasan yang mungkin bisa lebih meyakinkan anda sekalian tentang bagaimana saktinya kata-kata tersebut ketika kita menyadari keberadaan kata-kata tersebut dan berusaha benar-benar mendalami serta meresapkanya kedalam pori-pori kehidupan kita secara riil dan konkrit. Ya mungkin yang bisa menjadi contoh adalah kegiatan tahunan yang diacarakan di Lir Shop hari Minggu (7/9/12) lalu, yaitu Jogjakarta Zine Attack 2012.
Sedikit lain dengan Jogjakarta Zine Attack 2011 lalu, ketika workshop diadakan dibagian dalam Lir Shop dengan berlesehan dan peserta yang memang cenderung sedikit. Kali ini acara diadakan di luar, yaitu dibagian halam luar samping Lir Shop yang biasanya digunakan para pelanggan untuk bersantai sambil menikmati hidangan yang mereka pesan. Meja-meja putih ditata menjadi satu barisan meja yang cukup panjang, perangkat ‘Cut & Rescue’ seperti gunting, cutter, spidol, lem dan kertas HVS yang akan digunakan sebagai perlengkapan workshop zine sudah dipersiapkan, dan sekitar pukul 4 sore peserta sudah memadati lokasi, maka acara pun dimulai. Acara dimulai oleh Indra ‘Menus’ (sebut saja Papa Zine),dengan agenda acara pertama yaitu perkenalan serta berbagi kisah seputar dunia zine dari masing-masing peserta. Tidak semua peserta yang hadir adalah awalnya seorang zine maker, sehingga sebagai awalan dari event workshop ini Papa Zine menjelaskan sedikit sejarah, bentuk, isi dan perkembangan zine-zine dari awal hingga masa kini. Acara kedua diisi dengan games, yaitu games membuat cover. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, lalu masing-masing kelompok ditugaskan untuk membuat cover depan serta bagian belakang dari cover depan dalam waktu 20 menit, dan nanti dari sekian banyak cover yang dibuat akan dipilih salah satu untuk menjadi cover zine anthology yang merupakan output dari acara Jogjakarta Zine Attack. Perbedaanya dengan tahun lalu adalah tidak ada games pemilihan cover, masing-masing peserta hanya ditugaskan untuk membuat konten zine, yang kemudian dibrendel menjadi sebuah zine anthology yang lalu diberi nama Anthology Zine Lir.


Indra 'Menus' a.k.a PAPA ZINE Saat Membuka Yogyakarta Zine Attack 2012 dan Menjelaskan Sepenggal Sejarah Zine


Dilanjut dengan acara ketiga pembuatan konten zine, yaitu masing-masing peserta diperbolehkan membuat satu konten zine yang nantinya akan dimasukan dalam zine anthology tersebut dalam 60 menit. Ramai, riuh, dan gemerlap canda tawa yang diselimuti dengan prinsip ‘Sharing is Caring’ terpancar dari wajah peserta yang berkumpul sore itu. Oh ya dan tidak lupa juga pada acara Jogjakarta Zine Attack kemarin, kami kedatangan tamu dari OFF Zine yang jauh-jauh datang dari Temanggung untuk melakukan aktifitas Share dan Care bersama-sama dengan kami. Tidak lupa juga peserta-peserta juga saling bertukar informasi serta saling memberikan atau men’trade’kan zine-zine buatan mereka dengan satu sama lainya. Pemandangan tersebut semakin membuat pancaran prinsip Berbagi dan Memberi perhatian semakin indah dan mengkilap. Tidak terasa 60 menit waktu yang diberikan oleh Papa Zine sudah berlalu diiringi dengan kehangatan suasana yang diciptakan oleh para peserta. Konten-konten zine yang sudah selesai dibuat dikumpulkan kepada Papa Zine untuk disatukan dan disusun menjadi sebuah zine anthology yang akan dipamerkan pada tanggal 14 Oktober 2012 di galeri mini milik Lir Shop. Dan juga tidak lupa manusia-manusia yang hadir saat itu men’submit’ zine-zine mereka yang ingin diikut sertakan pada pameran zine besok Minggu itu. Dengan terkumpulnya semua konten zine dan zine-zine yang akan diikut sertakan pada pameran zine, maka berakhirlah acara ‘Workshop Zine Making : Jogjakarta Zine Attack’ hari itu. Dan zine anthology yang dibuat bersama-sama oleh peserta acara, akan menjadi saksi bisu. Saksi bisu yang berupa luapan dan tumpah ruah perasaan para peserta acara tentang apa yang mereka pikirkan mengenai zine, subkultur, pertemanan, keindahan serta kata-kata sakti yang selalu mengiringi aktifitas manusia-manusia yang tak menyadarinya, Sharing is Caring.


Indra 'Menus', Penggagas Yogyakarta Zine Attack (ka) dan Hilman Fathoni, Utek Jancux Zine/Alpha Beta Journal (ki)



Flyer YOGYAKARTA ZINE ATTACK 2012, "Sharing is Charing"


Oleh Hilman Fathoni dari UTEK JANCUX Zine / ALPHA BETA Journal
Photo: Dokumentasi LIR SHOP

Wednesday, October 3, 2012

A Travel True Mixtape, "SO LONG, LONESOME"


Melalui sebuah micro-blog yang bernamakan twitter, dimana Saya terlalu banyak berkicau di dalamnya, mulai dari nyampah dengan hal-hal yang sebenarnya sungguh tidak penting, hingga berusaha mendapatkan berbagai sekilas informasi segala hal, dari sanalah awal perkenalan Saya dengan teman-teman para penggagas TRAVEL TRUE MIXTAPE (TTM) beserta para volunteer-nya yang tersebar dalam beberapa kota. Mulai mempelajari beberapa ketentuan (ecieh, istilahnya) yang terpaparkan dalam tumblr milik TTM, tanpa pikir panjang Saya meng-iya-kan menjadi bagiandari TTM regional Surakarta. Sungguh cutting-edge (hehe bukan melebih-lebihkan) dimana mixtape yang biasanya Saya peroleh hanya melalui beberapa media online dan radio online, tapi kali ini mixtape dikemas secara nyata dengan packing handmade, selain itu penyebarannya akan dilakukan secara acak adalah alasan ketertarikan Saya untuk ikut berpartisipasi di dalam TTM.

Dalam beberapa mixtape yang Saya kumpulkan disebuah folder dalam laptop butut Saya, sangat banyak informasi yang Saya peroleh darinya.Mulai dari mengetahui band-band apa saja yang telah mempengaruhi si pembuat mixtape dalam bermusik di bandnya, hingga mengetahui band-band dengan lagu-lagunya yang belum Saya kenal dan ketahui sebelumnya dan mungkin terasa aneh dan berbeda dengan lagu-lagu band yang biasa Saya dengarkan.

Di mixtape ini, Saya sedang tidak ingin memaparkan apa saja band-band yang telah mempengaruhi hidup Saya yang mengantarkan Saya dapat mengenal musik-musik mainstream dan sidestream akhir-akhir ini. Melainkan ingin sedikit menggambarkan kekalutan hati selama libur musim panas ini yang seolah membuat sedikit setres melalui setiap lagu yang ada di dalamnya. Tanpa terlalu bertele-tele, here’is my TRAVEL TRUE MIXTAPE Exhibition.


1.       REGINA SPEKTOR – Summer In The City
Begin To Hope, 2006
Dibuka dengan begitu lirihnya suara vokal Regina Spektor dengan aransemen piano bersama setiap bait lirik yang terucap olehnya, sungguh sangat mewakili rasa sepi hati Saya di libur musim panas kali ini tanpa kehadiran sesosok tambatan hati.

2.       FALL OF EFRAFA – The Sky Suspended
Inlé, 2009
Postrock murung sebagai bentuk Saya yang menginginkan menikmati musim panas ini dengan tumbuhnya hal-hal baru yang hadir mewarnai.

3.       M83 – I’m  Happy, She Said
Nouvelle édition, 2001
Move. . move.  . move! Hari demi hari Saya habiskan dengan penuh keceriaan bersama keluarga, teman dan sahabat seolah mulai mencairnya kekacauan hati Saya yang telalu lama sepi. Middle-tro dalam lagu ini, bak matahari yang mulai tenggelam ditelan kejamnya malam, apakah keluarga, teman dan sahabat belum cukup menemani? Namun kesendirian hati yang terlalu lama setidaknya sedikit menyiksa Saya. At least, Saya ingin berbenah diri dan membuka jalan untuk seseorang datang kehidup Saya seperti dalam out-tro lagu ini.

4.       FINAL – Laughing Stock
3 (Disc 1), 2006
Harsh noise ambiyent bernada, seolah Saya harus menyebrangi keramaian kota saat Saya mulai membuka hati untuk hal-hal baru.

5.       HAMMOCK – I Can Almost See You
Raising Your Voice… Trying to Stop an Echo, 2006
Duo postrock favorit Saya ini dapat menggambarkan setiap langkah usaha Saya dalam meraih suatu hal yang Saya harapkan dapat meleburkan kesepian hati.

6.       MUM – I Can't Feel My Hand Anymore, It's Alright, Sleep
Finally We're No One, 2004
Mungkin beberapa kali Saya mengalami keterpurukan karena kegagalan, and if I can’t have a better tomorrow, I won’t stop thinking about yesterday. Mungkin Saya harus lebih dapat saling menerima dan saling memahami. I wish we can closer than yesterday.

7.       EXPLOSIONS IN THE SKY – Your Hand In Mine (With Strings)
Friday Night Lights OST, 2004
Saya tidak butuh beribu bahasa untuk mengungkapkan pencapaian ini, tapi Saya butuh seribu waktu untuk menyandingkan dirinya duduk disamping Saya. Your hand in mine, best postrock ever.

8.       ENVY – The Unknown Glow
Insomniac Doze, 2006
I’m not pretending anymore, I’ve move on. Lonesome went by so calm, terlihat sebuah cahaya yang mulai menyinari hati dengan penuh kehangatan yang Saya rasakan. Yang Saya harap cahaya itu bukan lagi sinar matahari yang menyusup menembus jendela kamar setiap pagi hari dan membangunkan Saya dari mimpi, melainkan dirinya yang akan membangunkan Saya dari sepi.

9.       JESU – The Stars That Hang Above You
Envy / Jesu [Split Album], 2004
Faster and faster, sebenarnya Saya tidak menghendaki mixtape ini berakhir dengan happy ending, namun apa boleh buat,sudah tidak ada lagi kalimat yang ingin Sayatulis, tidak ada lagi lagu yang ingin Saya perdengarkan. I wish to say you’re like a stars of everything fun.

5 Kandidat Travel True Mixtape Region Surakarta
  

Introduce & description by Ananghardjo

Download & listen the whole playlist here.