Bahwa tidak ada satupun orang yg
berhak men-direct prinsip hidup kami. Kami sedang berbicara tentang sebuah
perjuangan hidup bagaimana kami sedang melawan kerasnya kehidupan dan
orang-orang yang sedang merendahkan kami. Simbol wanita yang sedang membawa knuckle
itu adalah sebuah symbol perlawanan terhadap mereka yg selalu bersikap
judgement dalam menjalani kehidupan di dunia. Wanita itu feminim, namun di satu
titik mereka dapat menjadi lebih kejam dari para pria ketika grafik emosinya
mencapai titik tertentu. (Sidharta
Tata - 2012)
PRESS RELEASE
“STEP AHEAD INTO THE REAL WORLD”
#1 EP ALBUM THROUGHOUT
Bermula dari persamaan visi dan
kesenangan musik diantara sebagian anak muda di tahun 2004, dengan influence
seperti Shutdown, Sick of it all, Ensign sampai Minor Threat yang kemudian
terbentuklah THROUGHOUT. Pertengahan 2004 adalah titik tolak dimana Tata dan
Yusron membentuk Throughout dengan balutan nuansa hardcore punk yang kental di dalamnya. Oldschool adalah akar yang tumbuh kuat di tubuh Throughout pada
masa itu. 2 sahabat tadi menemukan Kur-Kur (1st vocal) dan Dwi (1st)
drum, namun dalam perjalanannya Throughout mengalami pergantian personil
terutama pada vocal, yang tadinya Kur-Kur diganti Husen lalu sempat digantikan
Menus (To Die) yang membantu kekosongan pada vocal, pada bass juga dibantu oleh
Ganang (Oversight). Pada saat itulah Throughout mulai merubah pola oldschool ke dalam sound yang lebih modern, yang menuntut pemakaian 2 gitar.
Formula terbaik adalah pada saat Throughout mengangkat Inong (1st
female fronted) pada posisi vocal.
Seiring dengan waktu permasalahan
pekerjaan akhirnya membuat Inong, Yusron, dan Dwi mengundurkan diri di waktu
yang berbeda-beda. Tata masih mencoba mempertahankan Throughout dengan menggandeng Astrid/Kicrit
pada posisi vocal, kemudian Pama pada drum , Ferry pada gitar, dan Adi pada
bass. Throughout akhirnya tetap bertahan dan membuat packaging yang lain dengan
adanya Kicrit sebagai vokalis. Tahun 2010, Throughout sempat mengeluarkan demo
lagu yang disebar secara digital melewati Facebook, Myspace, dan lainnya. Demo
2010 berisi 2 lagu yaitu Ironi dan Judge Me ‘cause I’m Not dalam versi un-mixing. Tak disangka respon dalam
mengunduh lagu tersebut sangatlah besar sehingga terciptalah harapan akan
kemajuan Throughout.
Secara tak sengaja Kicrit
berhubungan dengan vokalis Paramore, Hayley Williams dalam situs jejaring di
Twitter. Kicrit mengirimkan merch Throughout berupa kaos kepada Hayley di
Tennese, US. Hal tersebut ternyata membuat vokalis Paramore tersebut mengepost berita tentang datangnya kaos
Throughout kepada khalayak dunia maya di seluruh dunia. Terjadilah pro dan
kontra akan kejadian tersebut yang bermula dari keisengan itu di dalam skena
local maupun nasional. Dokumentasi mengenai hal ini bisa dilihat di dalam blog
Hayley http://yelyahwilliams.tumblr.com/post/1019634446/apparently-some-people-in-this-band-are-paramore
. Gigs besar maupun kecil di dalam maupun di luar kota juga telah Throughout
jajal setelah mulai menguatnya intern dari Throughout. Bersemangatnya keadaan
skena khususnya hardcore dan punk
local maupun nasional juga mempengaruhi perjalanan Throughout untuk akhirnya
merilis mini album pertamanya Step Ahead Into The Real World di akhir Juni
2012.
“Step Ahead Into The Real World”
Album ini dinamakan Step Ahead Into
The Real World yang juga mengambil salah satu judul lagu yang sama, adalah
sebuah dokumentasi dan bentuk pemikiran serta cerita dari kejadian yang
khususnya dialami oleh setiap personil dari Throughout sendiri. Tentang
bagaimana memulai dunia yang baru, tentang sindiran dan pengakuan, tentang
bagaimana kami melihat diri kami sebagai manusia biasa yang bertahan di dalam
perputaran kehidupan. Bagi Throughout, album ini adalah hadiah untuk
kawan-kawan kami yang selalu mendukung dalam langkah kami, dan sebuah bentuk
perkenalan bagi yang baru bersua dengan kami.
Samstrong Records (Yogyakarta)
adalah label yang pertama yang merilis mini album ini. Semenjak dirilis dalam
bentuk digipack cd eksklusif
‘collectible’ hingga ditulisnya Press Release ini respon yang sangat tinggi
dari teman-teman serta penikmat musik Throughout, akhirnya membuat pihak label
record membuat versi cassette-tape yang akan dirilis juga dalam beberapa waktu
terdekat. Forthcoming Record (Depok) adalah pihak co-rilis yang bekerja sama dengan Samstrong Records dalam pembuatan
cassette-tape yang memang dirilis dalam format limited.
Content:
- The Marching
Frasa tanpa kata sebagai pembukaan,
awal yang baik untuk menyemangati hari bahwa dunia baru telah datang, nyamanmu
telah usai, tidak bisa dielakkan. Masuklah…
- Ironi
Lagu ini adalah sindiran dan
pengakuan atas fenomena yang melanda di antara skena hardcore khususnya. Banyak baju yang tertulis kata ‘respect’ banyak
kata yang dituliskan hanya untuk sebuah bentuk pengakuan status sosial, dan
karya yang tidak dihargai. Semua hanyalah menjadi sebuah kata-kata. Tanpa
akhir.
- Immortality
Track yang cepat dengan balutan kata
ini terinspirasi dari perputaran waktu dan trend yang akhirnya dapat kita
simpulkan bahwa keabadian sesungguhnya itu tidak ada, bahwa perputaran waktu
tersebut yang bisa disebut dengan keabadian.
- Demise Desire
Lagu ini dibuat oleh perempuan yang
melihat masa depannya sangatlah suram. Tidak ada niat lain selain niat yang
kamu bisa katakan buruk terhadap perempuan ini. Namun perempuan ini
bagaimanapun buruknya ia telah berani memilih dan menentukan bagaimana langkah
suram kedepannya.
- Judge me ‘cause I’m not..
Track ini adalah track paling malas.
Malas membahas tentang bagaimana seharusnya menjadi seorang hardcore kids yang benar. Malas harus
mendengarkan wejangan-wejangan versi senior-senior, versi internet, dan
bla..bla..bla.. Malas bergerak dan hanya gitar bolong yang pantas digenjreng untuk menyanyikan lagu the
Cardigan berjudul Love Fool.
- Step Ahead Into The Real World
Lagu ini jika diibaratkan sebuah
film adalah sebuah judul film dimana kita berperan sebagai pemeran utama di
dalamnya. Dunia baru telah datang, mulai meninggalkan zona nyaman, menghadapi tekanan
hidup. Membentuk pribadi yang tangguh ketika menjalani hidup, melewati masalah
demi masalah. Begitulah hidup itu dimulai. Menjalani dan melakoni di hidup yang
keras ini, karena ending dari film ini adalah bagaimana sang pemeran sendiri.
Apakah ia akan jatuh di tengah jalan atau tetap tangguh melawan dunia.
Silahkan menyimak dan mereview lebih
dalam.
Salam hangat,
Throughout.
Throughout are:
Tata – Lead Guitar
Astrid/ Kicrit – Vocal
Ferry – Guitar
Adi – Bass
Pama – Drum
For info and contact:
Astrid/ Kicrit: +628562882630
Tata: +628326340790
Facebook: www.facebook.com/throughoutykhc
Twitter: @THROUGHOUTHC
No comments:
Post a Comment